Siapa yang tidak
mengenal komik? Dari kalangan anak-anak hingga dewasa pasti pernah membaca
komik. Penggemar komik di Indonesia tentunya sangat banyak, akan tetapi
pernahkah terpikir bahwa sebagian besar komik yang kita baca berasal dari luar
negeri, seperti manga dari Jepang atau komik-komik superhero yang berasal dari
Amerika. Lantas bagaimana dengan komik buatan Indonesia? Pernahkah kalian
membaca komik buatan Indonesia?
Sebelumnya
mari kita telusuri dari awal sejarah komik buatan Indonesia. Perkembangan komik
di Indonesia dimulai sejak tahun 1930. Untuk pertama kalinya pada tahun 30-an
ini komik Indonesia dipublikasikan di media Belanda yang bernama D’orient dan
De Java Bode. Selain itu, komik Indonesia juga bisa ditemukan pada Koran Sin Po
yang mengetengahkan komik tentang peranakan Tionghoa bernama Put On karya Kho
Wan Gie. [1]
Kehadiran
komik Put On di Koran Sin Po ini ternyata banyak menginspirasi komikus lain. Di
Solo misalnya Nasroen A.S melalui majalah Ratoe Timoer menciptakan komik
Indonesia berjudul Mentjari Poetri Hidjaoe. Sementara pada paruh 1940-1950
muncul R.A Kosasih yang melahirkan komik bernama Sri Asih yang mengadaptasi
komik Wonder Woman dengan selera lokal. [1]
Terbitnya
komik berjudul Sri Asih tersebut sering dianggap sebagai tonggak awal
perkembangan komik berbentuk buku di Indonesia, sehingga R.A. Kosasih didapuk
sebagai Bapak Komik Indonesia. Nama R.A. Kosasih pun semakin bersinar setelah
ia dianggap sebagai komikus yang berhasil membawa epik Mahabharata dari wayang
ke dalam media buku komik. [2]
Komik
Indonesia mengalami masa berliku saat memasuki tahun 1963-1965. Saat itu, komik
Indonesia lebih banyak membawa pesan-pesan propaganda politik Orde Lama. Isi
komik pada waktu itu banyak bercerita tentang perjuangan melawan
neokolonialisme, pemberontakan, dan ideologi. [2]
Akan
tetapi pada tahun 1980, komik Indonesia mencapai masa keemasan dan kebangkitan.
Hal itu ditandai dengan banyaknya ragam dan judul komik yang muncul.
Komik yang populer pada waktu itu adalah komik bertema petualangan
pendekar-pendekar silat dan superhero, misalnya Si Buta dari Gua Hantu, Si
Djampang, Panji Tengkorak, Godam, Gundala, dan lain-lain. [2]
Setelah
zaman keemasan itu, komik Indonesia mulai menyurut dengan pesat hingga nyaris
mati akibat berkembangnya karya sastra populer. Kemudian pada dekade 90-an, seiring
mulai memudarnya masa kejayaan karya sastra populer, komik asing mulai menyerbu
dan menggusur komik Indonesia. [3]
Lalu,
memasuki akhir abad ke-20 seiring berkembangnya teknologi informasi, komik
Indonesia mulai bangkit dan ada 2 aliran utama yang memengaruhi komik modern
Indonesia, yaitu Amerika atau yang lebih dikenal dengan comics, dan Jepang dengan
stereotipe manga-nya.
[3]
Kini
komik modern Indonesia telah mulai berkembang dengan munculnya komikus-komikus
muda seperti Is Yuniarto dengan karyanya yang berjudul Garudayana, Mazjojo
dengan karyanya yang berjudul 4Hero, dan lain sebagainya.
Dengan
mulai berkembangnya komik modern Indonesia, marilah kita sebagai generasi muda
mulai mengenalkan komik Indonesia di kalangan masyarakat umum dan tetap
mendukung kreativitas komikus Indonesia supaya komik Indonesia bisa meraih
kejayaannya kembali di tengah era globalisasi.
Referensi:
[1] http://www.anneahira.com/komik-indonesia.htm
28/10/2012 14:03
[2] http://www.pasarkreasi.com/news/detail/animation/68/sejarah-munculnya-komik
28/10/2012 14:16
[3] http://www.tnol.co.id/rekomendasi/8950-perjalanan-komik-indonesia.html
28/10/2012 14:29
No comments:
Post a Comment